Masa normal baru yang sudah dimulai, tampaknya akan menjadi angin segar bagi sektor pariwisata khususnya wisata alam. Kegiatan wisata alam telah dibuka pada tahap pertama karena dianggap merupakan memiliki resiko rendah penyebaran virus covid-19. Kegiatan pariwisata dengan resiko rendah adalah yang dianggap tidak menimbulkan kerumunan.
Lalu apa saja kegiatan pariwisata dengan resiko rendah itu? “Terutama wisata alam, wisata yang tidak menimbulkan kerumunan, wisata yang sifatnya lebih pada pendekatan terhadap ekosistem,” jelas Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo saat paparan dalam Rapat Kerja dengan DPR (17/6/2020). Menurutnya, ada banyak daerah yang sudah disiapkan, terutama daerah pegunungan dan taman nasional.
Wisata alam suasana pegunungan
Doni mengaku sudah mengajukan kepada Menteri Parekraf untuk melakukan penerapan new normal di ranah pariwisata dengan membagi lokasi kegiatan pariwisata menjadi dua kategori yaitu kegiatan pariwisata yang memiliki resiko rendah dan tinggi terhadap penularan virus. Untuk itu kegiatan pariwisata dengan tingkat resiko rendah terlebih dahulu harus memiliki kesiapan yang matang dari Pemda dan pengelola pariwisata. “Itupun baru boleh dimulai, setelah ada izin dari kementerian terkait. Tetapi sekali lagi kami tetap harus berhati-hati karena tidak ingin kedatangan sejumlah pihak tidak mendapatkan suatu cara penanganan yang baik,” kata Doni.
Adapun kegiatan wisata yang dianggap memiliki resiko tinggi yaitu wisata yang dapat memicu kerumunan seperti wisata budaya, seperti pariwisata di Bali.
Sebelumnya disebutkan bahwa sektor pariwisata termasuk dalam sektor industri yang paling tinggi terkena dampak virus corona. Berdasarkan data Board of Innovation yang dirilis pada April 2020, sektor pariwisata menempati posisi pertama sebagai sektor industri yang paling tinggi mengalami dampak pandemi. Selanjutnya adalah sektor olahraga dan musik. Sedangkan sektor dengan dampak medium dan rendah, masing-masing adalah sektor ritel dan farmasi.
Data industri terdampak pandemi
Dengan adanya pertimbangan untuk membuka kembali pariwisata khususnya wisata alam, diharapkan dapat memperbaiki keterpurukan secara bertahap menuju ke arah perbaikan secara menyeluruh. Tentunya, kesadaran masyarakat untuk tetap mematuhi berbagai aturan dan protokol kesehatan menjadi sangat penting, dalam membantu tahapan pertumbuhan kembali perekonomian di Indonesia.
Comments