Lomba Pidato Meniru Gaya Bung Karno yang diselenggarakan di Citra Alam Riverside pada tanggal 28 – 29 Agustus 2017, berlangsung meriah. Cuaca cerah dan sejuk hawa pegunungan mendukung kelancaran pelaksanaan event tahunan yang sudah digelar untuk ketiga kalinya tersebut.
Sekitar 100 peserta dari sekolah menengah di jabodetabek memadati area aula utama Citra Alam Riverside. Mereka terlihat antusias mengikuti perlombaan, dengan balutan baju putih-putih. Ada juga peserta yang mengenakan kostum mengikuti gaya berpakaian Bung Karno. Di hari pertama lomba, peserta mengikuti babak penyisihan yang bertempat di 2 aula, yakni aula A dan B.
Diatas panggung, para peserta memberikan penampilan terbaik mereka membacakan pidato Bung Karno dengan berbagai gaya dan intonasi suara yang menyerupai Sang Proklamator.
Materi pidato yang sudah disiapkan oleh panitia Citra Alam adalah pidato saat lahirnya Pancasila untuk babak penyisihan serta pidato Revolusi Belum Selesai yang termasuk dalam kumpulan pidato terakhir Bung Karno, sebagai materi di babak final.
Penilaian terhadap peserta dilakukan berdasarkan kriteria penjiwaan dan penghayatan, retorika, penampilan serta gestur. Para juri yang melakukan penilaian diantaranya Kusumo Priyono (Raja Dongeng Anak) sebagai Ketua, Aktor Kawakan – Soultan Saladin, Budayawan – Leles, serta beberapa jajaran direksi Citra Group.
Bukan hal mudah untuk menilai para peserta yang sebagian besar memiliki potensi dan bakat mengagumkan. Dalam babak penyisihan, dari 97 peserta, hanya 15 orang yang terpilih masuk dalam babak final. Potensi luar biasa yang dimiliki ke-15 besar peserta semakin menyulitkan dewan juri untuk memilih siapa yang akan menjadi juara Lomba Pidato Meniru Gaya Bung Karno tahun 2017. Hingga akhirnya terpilihlah Syifa Fauziah, dari SMK Insan Medika. Siswa kelas 12 yang belum pernah mengikuti ajang Lomba Pidato yang diselenggarakan Citra Alam ini berhasil menyisihkan 96 peserta lainnya, berkat suara lantang serta gaya berpidatonya yang percaya diri dan menyerupai gaya Bung Karno.
Direktur Operasional Citra Group, Edy Suryadi menyerahkan hadiah untuk Juara I Syifa Fauziah
Menurut Ketua Dewan Juri, Kusumo Priyono, meski Bung Karno adalah laki-laki, namun juara lomba kali ini diberikan kepada seorang siswi, yang memiliki bakat luar biasa. Sebagai sang juara, Syifa memperoleh piala juara 1 dari Citra Alam, trophy bergilir dari UKP-PIP (Unit Kerja Presiden bidang Pembinaan Ideologi Pancasila), uang tunai sebesar Rp.5.000.000,- beserta piagam penghargaan.
Sementara juara 2 diraih oleh Andika Prasetya, siswa kelas 8 SMP Islam Ruhama, Tangerang Selatan yang juga belum memiliki pengalaman mengikuti lomba pidato meniru gaya Bung Karno. Andika mendapatkan hadiah berupa piala dan piagam dari Citra Alam, trophy bergilir dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta uang tunai sebesar Rp. 3.000.000,-.
Para pemenang Lomba Pidato Meniru Gaya Bung Karno
Sedangkan gelar juara ke-3 juga diraih oleh siswa dari SMK Insan Medika, Reihan Rasyid. Hanya saja Reihan yang satu angkatan dengan Syifa di kelas 12 ini, sudah pernah mengikuti lomba serupa dan meraih juara harapan.
Adapun juara harapan pertama dan kedua disandang oleh :
Ariq Nurul Hermawan, SMAN 5 Depok ( juara harapan 1)
Dimas Satrio, HSTB, Tangerang Selatan ( juara harapan 2)
Event Lomba Pidato Meniru Gaya Bung Karno juga diisi dengan malam apresiasi kebangsaan dimana para peserta menyaksikan pentas kesenian musik tradisional angklung yang dimainkan oleh siswa-siswi Home School Tunas Bangsa. Selain itu, mereka juga menyaksikan sejarah hidup Bung Karno serta bagaimana kiprahnya di mata dunia, melalui slide video.
Olivia Zalianty memeriahkan malam apresiasi kebangsaan
Acara di malam hari pertama lomba tersebut semakin meriah dengan kehadiran tamu spesial, Olivia Zalianty, aktris yang kini aktif dengan berbagai kegiatan kepemudaan. Pada acara tersebut Olivia membacakan puisi bertema kemerdekaan, sehingga suasana Citra Alam Riverside yang sudah didekorasi dengan indah menjadi semakin semarak.
Ikut meramaikan malam apresiasi kebangsaan, seniman Pujiono juga hadir membawakan sejumlah lagu yang bersemangat termasuk lagu “Manisnya Negeriku”.
Selain malam apresiasi kebangsaan, event Lomba Pidato Meniru Gaya Bung Karno juga diisi dengan acara tour kebangsaan pada hari kedua, menjelang diumumkannya 15 besar peserta yang lolos sebagai finalis. Tour kebangsaan ini juga sekaligus merupakan launching wahana baru Rumah Kebangsaan di Citra Alam Riverside. Dalam Tour Kebangsaan ini, para peserta diajak berkeliling ke bagian belakang aula utama, untuk melihat diorama rumah-rumah adat dari sejumlah daerah yang didesain seindah mungkin menyerupai bentuk aslinya.
Rumah Gorga – Karo (Sumatera Utara)
Rumah Betang – Kalimantan
Ada juga diorama rumah ibadah yakni masjid, gereja, pura dan klenteng, diorama gedung wakil rakyat, serta diorama monumen nasional (monas). Seluruh diorama tersebut berada di sekeliling Rumah Merah Putih yang di depannya terdapat patung Bung Karno dan Garuda Pancasila. Disinilah semua siswa mengenang perjuangan Bung Karno untuk menghantarkan Indonesia ke gerbang kemerdekaan dari belenggu penjajahan selam ratusan tahun.
Patung Bung Karno ciri khas rumah merah putih
Patung Pancasila menghiasi bagian depan Rumah Merah Putih
Dengan menggelar event Lomba Pidato Meniru Gaya Bung Karno, para siswa dapat mengasah kemampuan berbicara di depan umum dengan bahasa yang baik, suara lantang, tegas serta berkreasi dengan gaya masing-masing. Sebagai generasi muda, mereka pun akan senantiasa mengenang jasa-jasa Bung Karno, bapak proklamator yang juga penggali Pancasila, pemimpin besar revolusi Indonesia, dan penyambung lidah rakyat Indonesia. (Lis/Din)
Comments