top of page
Gambar penulisDiniarini Citraalam

Peran Sekolah Jaga Keseimbangan Dampak Kemajuan Teknologi Bagi Anak

Diperbarui: 28 Jan 2021

Menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang tua untuk tidak membiarkan anak-anaknya menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar komputer atau bermain gadget. Meski era digital seolah mengharuskan kita mengikuti setiap perkembangan teknologi khususnya yang berhubungan dengan setiap segi kehidupan, namun bukan berarti kita juga harus bergantung sepenuhnya pada teknologi, termasuk dalam mendidik anak.


era gadget yang sudah merambah ke dunia anak

Keseimbangan tetap diperlukan antara memperkenalkan teknologi kepada anak dan memberinya keleluasaan berinteraksi dengan lingkungan. Bagi anak, lingkungan yang banyak memberikan pengaruh seperti keluarga, teman bermain, sekolah maupun alam di sekitarnya. Itulah yang juga dapat menentukan apakah anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Sebagai salah satu lingkungan yang memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak, sekolah seringkali dianggap sebagai rumah kedua bagi anak. Oleh karena itu penting bagi setiap sekolah untuk ikut berperan menjaga keseimbangan dampak kemajuan teknologi terhadap anak. Apakah itu memungkinkan? Bagaimana caranya?


keikutsertaan anak dalam pramuka sejak dini

Selain melaksanakan proses belajar mengajar dalam kelas yang menghabiskan waktu paling banyak, setiap sekolah pasti memiliki kegiatan lain di luar lingkungan sekolah. Misalnya ekstrakurikuler, study tour, field trip, LDKS dan lain-lain. Dalam berbagai kegiatan tersebut anak akan dikenalkan pada berbagai aktivitas di alam terbuka yang bisa menjadi proses belajar dan bermain untuk menyeimbangkan kebutuhan tumbuh kembangnya. Salah satu kegiatan yang dapat menyeimbangkan proses belajar dan bermain anak adalah outbound.

Saat ini outbound banyak menjadi pilihan untuk mengisi kegiatan sekolah seperti untuk kegiatan Pramuka atau LDKS. Seperti kegiatan Camping dan Outbound SDIT Al Azkar yang digelar di Citra Alam Lakeside, Situ Gintung, Ciputat. Kegiatan tersebut terbagi dalam 2 kelompok, yakni untuk tingkat siaga (kelas 1-3) adalah outbound, sedangkan tingkat penggalang (kelas 4-6) mengikuti kegiatan camping.


outbound anak yang melatih kerjasama

Meski masih di usia dini, namun para siswa terlihat bersemangat dalam mengikuti setiap permainannya. Bermacam permainan dalam kegiatan outbound yang mengisi kegiatan Pramuka tersebut tak hanya sekedar permainan untuk kesenangan anak saja, tetapi juga memiliki nilai edukasi seperti mengajarkan kerjasama, kebersamaan, dan kemandirian.

Mengisi kegiatan Pramuka dengan kegiatan outbound akan memberi warna baru terhadap proses belajar para siswa. Mereka bisa mendapatkan berbagai ilmu melalui permainan yang seru dan menyenangkan. Pengalaman itupun juga akan lebih berkesan dan selalu diingat, sehingga manfaatnya bisa langsung mereka dapatkan.

7 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page