Setiap manusia memiliki karakter yang bermacam-macam. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia karakter adalah tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Sementara menurut wikipedia, karakter bisa diartikan juga sebagai watak yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti dan tabiat yang dimiliki manusia atau mahluk hidup lainnya. Sebagai sebuah kualitas moral dan mental seseorang, pembentukan karakter dipengaruhi oleh faktor bawaan atau fitrah dan lingkungan. Manusia sendiri memiliki potensi karakter yang baik sebelum dilahirkan. Namun potensi-potensi itu tetap harus dibina melalui sosialisasi dan pendidikan sejak usia dini.
Karakter dapat terbentuk dari kebiasaan mulai dari anak-anak. Disisi lain pembentukan kebiasaan anak-anak tergantung dari apakah orang tua mereka bisa memberikan pengaruh baik atau buruk. Kebiasaan anak-anak ini dapat bertahan hingga remaja namun bisa berubah ketika berada dalam masa transisi dari remaja ke dewasa. Dari tahapan itulah bisa ditentukan karakter seperti apa yang ada di dalam diri. Berapa pun usia atau pengalaman anda, membangun karakter adalah proses pembelajaran seumur hidup yang melibatkan pengalaman, kepemimpinan dan dedikasi terus menerus untuk tumbuh dan dewasa.
Dalam pembentukan karakter unsur terpenting adalah pikiran yang didalamnya terdapat seluruh program dan pada akhirnya bisa mempengaruhi prilaku. Jika program yang tertanam sesuai dengan prinsip kebenaran universal, maka prilaku akan berjalan selaras dengan hukum alam. Sebaliknya, apabila program tersebut tidak sesuai dengan prinsip universal, maka prilakunya akan membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan.
Karakter tidak hanya terbatas pada pengetahuan saja. Orang yang memiliki pengetahuan tentang kebaikan belum tentu mampu bertindak sesuai dengan pengetahuannya itu. Oleh karenanya dibutuhkan tiga komponen untuk membentuk karakter yang baik, yaitu :
Pengetahuan tentang moral yang meliputi kesadaran moral, pengetahuan tentang nilai-nilai moral, penentuan sudut pandang, logika moral serta pengenalan diri.
Perasaan / penguatan emosi, melalui kesadaran akan jati diri, percaya diri, kepekaan terhadap orang lain, cinta kebenaran, pengendalian diri dan kerendahan hati.
Perbuatan moral yang dipengaruhi oleh kompetensi, keinginan serta kebiasaan
Ibarat sebuah kertas putih, karakter adalah tulisan yang akan menghiasinya. Jika tulisannya adalah hal yang baik maka kertas tersebut akan berisi hal baik, begitu juga sebaliknya. Sebagai sebuah proses pembelajaran yang dilakukan seumur hidup, membentuk karakter manusia adalah sebuah keharusan demi kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Sumber :
Kommentarer