top of page
Gambar penulisCitra Alam

Kerajinan Gerabah dan Daerah Penghasil Gerabah di Indonesia

Diperbarui: 14 Agu

Kerajinan Gerabah merupakan karya seni terapan yang difungsikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Gerabah menghasilkan perkakas rumah tangga atau alat rumah tangga seperti  kendi, periuk, belanga, tempayan, anglo, celengan, dan benda lainnya. Bahan dasar dari gerabah terbuat dari tanah liat yang kemudian dibakar dengan suhu tertentu pada proses pembakaran. Lalu, bagaimana cara pengolahan tanah liat?


Pengolahan tanah liat yang baik untuk digunakan sebagai bahan dasar membuat gerabah adalah tanah liat yang berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat dipersiapkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk membuat gerabah. Tahap pertama pengolahan tanah liat adalah meletakan tanah liat pada suatu tempat yang sudah disediakan kemudian disiram air hingga basah merata. Setelah itu, tanah liat didiamkan selama satu hingga dua hari. Lalu, tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat.

Citra Alam
tanah liat

Ada dua cara penggilingan, yaitu secara manual dan mekanis. Penggilingan manual dilakukan dengan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan halus. Adapun secara mekanis, tanah liat digiling dengan menggunakan mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses giling manual. Tanah liat yang sudah digiling ini sudah siap untuk digunakan membuat gerabah.


Citra Alam

Adapun sejarah dari kerajinan gerabah di indonesia dikenal sejak zaman Neolitikum (zaman prasejarah/zaman batu baru) sekitar 3000–1100 SM. Gerabah juga dikenal dengan istilah tembikar atau keramik. Gerabah yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia berupa barang pecah belah seperti tempayan, periuk, belanga, kendi, dan celengan. Teknik pembuatan gerabah pada saat itu sangat terbatas dan sederhana. Proses akhir dari pembuatan gerabah adalah pembakaran suhu rendah dengan menggunakan jerami atau sabut kelapa.

citra alam
Citra Alam

Sampai saat ini seni kerajinan gerabah masih berkembang di beberapa daerah di Indonesia, terutama di pedesaan. Teknik pembuatannya juga masih sederhana dan tradisional (teknik lempeng, teknik cetak tekan, teknik cor atau tuang, teknik pijat tangan, teknik pilin, dan teknik putar). Tujuan dari pembuatan gerabah ini adalah untuk memenuhi keperluan masyarakat sehari-hari, yaitu benda-benda unik dan praktis. Sehingga masih banyak masyarakat yang membeli atau mengkoleksi barang-barang antik dari gerabah.


Seni pembuatan gerabah sampai saat ini masih terus berkembang dibeberapa daerah di  negara Indonesia hampir setiap pulau terdapat pembuatan gerabah seperti di Plered (Purwakarta), Sitiwangun (Cirebon), Kasongan (Yogyakarta), Banjarnegara (Bandung), Kapal (Bali). Mayong (Jepara), Klampok (Purwokerto), Jatiwangi, (Majalengka), Dinoyo (Malang), Lombok (Nusa Tenggara Barat), dan Takalar (Sulawesi Selatan).

pelatihan keramik
Citra Alam

Berbagai macam motif juga digunakan dalam pembuatan gerabah seperti motif geometris, anyaman, pilin tunggal, tumpal, pilin ganda dan meander. Sedangkan seperti motif swastika, burung phoenix awan serta matahari merupakan motif yang mendapat pengaruh dari luar. Teknik pembuatanya dapat dilakukan dengan cara dicungkil, ditempel, dipukul dan ditoreh.


Ingin belajar membuat gerabah ? anda berada di tempat yang tepat ! Citra Alam merupakan tempat wisata yang sudah lebih dari 11 tahun di dunia seni dan budaya. Untuk belajar tentang Tanah liat ataupun gerabah, anda bisa mengikuti pelatihan kami disini atau hubungi kami disini !

Citra Alam

Demikian informasi tentang kerajinan gerabah di Indonesia dan daerah penghasil gerabah. Semoga bermanfaat

21.808 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page