Di pagi yang cerah itu tampak puluhan orang membentuk satu lingkaran besar dan saling bergandengan tangan, di sebuah lapangan. Salah seorang fasilitator menyapa mereka dengan kata “Hello” yang dijawab dengan kata “Hay” dari para peserta. Selanjutnya peserta diminta meluruskan tangan kirinya ke depan dengan telapak tangan menghadap keatas. Saat sang fasilitator mulai menyebutkan angka 1, maka semua peserta menepuk tangan kiri masing-masing dengan tangan kanan mereka. Lalu beberapa fasilitator lain menyebutkan angka 2 sehingga semua peserta menepuk tangan kiri peserta yang ada disebelah kirinya dengan tangan kanan. Ketika menyebut angka 3, peserta menepun tangan kiri peserta menepuk tangan kiri peserta yang berada di sebelah kanannya. Setelah peserta memahami aturan permainannya, maka mulailah fasilitator mengkombinasikan perintah dengan menyebut angka 1-2-3. Setelah semua peserta lancar memainkannya, gerakan diselingi dengan nyanyian lagu Hallo Hallo Bandung dan permainan lain.
Itulah suasana saat seorang fasilitator memandu permainan Ice Breaking, sebagai pemanasan sebelum dilakukannya kegiatan outbound maupun team building. Biasanya sebelum memandu kegiatan, satu hari sebelumnya tim fasilitator akan berkoordinasi terlebih dahulu. Dari koordinasi tersebut dibahas apa saja pembagian tugas setiap fasilitator, serta materi maupun peralatan yang harus dipersiapkan. Setelah semua rencana tersusun, selanjutnya mereka melakukan pengecekan alat yang akan digunakan untuk games seperti flying fox, arung jeram maupun highropes. Pengecekan peralatan dilakukan dengan memperhatikan kondisi peralatan yang disesuaikan dengan berat badan serta usia para peserta.
Seorang fasilitator outbound setidaknya harus memiliki kemampuan sebagai berikut :
Menguasai teknik-teknik dinamisasi secara tepat.
Menjadi seorang fasilitator yang profesional harus mampu menciptakan suasana pelatihan yang nyaman, memotivasi, penuh keakraban, hangat, tidak monoton serta mampu memacu semangat adalah salah satu teknik dasar memandu sebuah kegiatan di alam terbuka. Seorang fasilitator bahkan juga harus memiliki kemampuan menghancurkan mental block audiens termasuk membuat suasana menjadi menegangkan sehingga mampu memicu adrenalin peserta.
2. Memahami rancangan permainan.
Seorang fasilitator harus terlibat dalam perancangan kegiatan pelatihan outbound training serta mengetahui permainan outbound apa yang akan dimainkan, dan apa makna manajemen dari permainan tersebut.
3. Memiliki kemampuan observasi dan kemampuan komunikasi yang baik.
Observasi adalah bagian penting dari kegiatan outbound, kemampuan mengamati perilaku yang produktif dan prilaku yang tidak produktif mutlak harus dimiliki seorang fasilitator outbound. Selain itu, dia juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang jelas dan memproses perilaku yang muncul tanpa menyinggung peserta outbound yang memunculkan prilaku tersebut.
4. Menarik dan berwibawa.
Kegiatan outbound hendaknya dilakukan dengan suasana penuh rasa gembira sehingga akan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran dari kegiatan tersebut. Oleh karena itu, seorang fasilitator outbound yang profesional harus mampu membuat suasana yang hangat dan gembira dengan humor-humor yang sehat.
5. Menguasai masalah teknis pelatihan termasuk masalah safety.
Menggelar pelatihan di alam terbuka sangat memungkinkan bagi para pesertanya untuk mengalami cedera. Oleh karena itu kemampuan teknis dibidang keselamatan permainan sangat penting dimiliki, walaupun sudah ada tim medis yang akan melakukan penanganan dalam pengobatannya.
Suksesnya suatu kegiatan outbound tergantung pada kemampuan instruktur atau fasilitator dalam membawakannya. Semua proses belajar yang terjadi di dalam keseluruhan kegiatan harus berjalan lancar dan menyenangkan (Fun). Peranan fasilitator dan instruktur sangat penting. Oleh karena itu mereka harus dapat menempatkan dirinya secara profesional.
Menjadi seorang fasilitator outbound pasti memiliki segudang pengalaman. Profesi tersebut mengharuskan untuk bertemu dengan banyak orang dengan berbagai karakter serta senantiasa mendorong kreatifitas dalam memunculkan ide-ide permainan yang seru, menyenangkan dan bermanfaat. Lalu pelajaran apa saja yang bisa diambil dari pengalaman mereka?
>Artikel terkait : Belajar Dari Pengalaman Seorang Fasilitator Outbound.
Comments