Api merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Banyak hal yang bisa dilakukan dengan menggunakan api diantaranya memasak dan menghangatkan tubuh. Di perkotaan, membuat api bukanlah hal yang sulit, karena kompor dengan berbagai jenis dan ukuran mudah ditemukan sehingga tak perlu repot untuk memasak bahan makanan. Sementara di kota-kota yang berhawa dingin sangat mudah mendapatkan bahan-bahan untuk membuat perapian. Berbeda dengan kondisi saat berada di tengah hutan atau di alam terbuka yang tidak tersedia alat pembuat api. Oleh karenanya dibutuhkan kemampuan untuk bisa membuat api dari bahan-bahan alam yang ada.
Salah satu hal terpenting dalam kegiatan camping adalah api unggun. Selain berfungsi untuk menghangatkan tubuh saat malam hari serta mengusir binatang buas, api unggun sering digunakan untuk memasak bahan makanan saat camping dan penerangan area perkemahan. Bahkan api unggun dapat menjadi sarana menjalin keakraban antar peserta camping.
Dibutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus dalam membuat api unggun. Namun semuanya itu dapat dipelajari dan sering dipraktekkan, agar ketika berada pada situasi yang membutuhkan api unggun, tak akan canggung lagi dalam membuatnya.
Berikut ini 3 material yang dibutuhkan untuk membuat api unggun :
Penyala api berupa material kering yang akan menyala oleh panas atau percikan api. Seperti serutan kayu, lumut kering, pakis mati, daun-daun kering, serbuk kayu, kain kasa, jerami, dan bambu serut.
Pemancing api yang dipersiapkan sebagai media tempat menyalanya api yakni potongan ranting, potongan kayu kecil, kulit kayu kering dll
Bahan bakar seperti kayu, bambu, rumput kering, daun kering, kotoran hewan kering, dll
Ketika semua bahan sudah tersedia, dalam menyalakan api unggun perlu untuk mengikuti beberapa petunjuk sebagai berikut :
Buatlah sebuah tempat khusus yang membatasi api unggun, bisa dengan tumpukan batu-batu yang mengelilingi kayu bakar, atau bisa juga membuat galian di tanah.
Kumpulkan kayu, ranting, daun, atau sampah yang kering dan mudah terbakar, dan masukkan kedalam area api unggun
Tumpuk kayu-kayu kering yang berdiameter besar di posisi paling bawah, dan letakkan diatasnya kayu berdiameter lebih kecil dengan posisi menyilang agar mudah terbakar dan udara dapat masuk melalui celah-celahnya
Tutupi dengan daun-daun kering atau sampah diatasnya
Bakar daun / sampah untuk menjadi pemicu api
Jika api sudah mulai membesar, tumpuk dengan ranting-ranting kecil diatasnya
Perlahan pertahankan agar nyala api konstan atau bertambah besar, jangan tergesa-gesa menambahkan ranting diatasnya
Apabila api mati dan hanya tersisa bara, tiuplah di satu titik hingga api itu membesar dengan sendirinya, lalu tambahkanlah daun kering atau sejenisnya
Semua petunjuk hendaknya benar-benar diperhatikan agar api unggun dapat bertahan lama dan tidak menghabiskan korek api atau bahan bakar
Dalam menyalakan api unggun, perlu juga memperhatikan beberapa hal agar tidak membahayakan area perkemahan. Apabila hal-hal penting tersebut dijalankan, api unggun akan menyala dengan aman, dan dapat dinikmati oleh seluruh peserta camping.
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyalakan api unggun :
Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari sekitar api unggun seperti pepohonan, semak-semak, tenda, dll.
Sebaiknya tidak menyalakan api unggun yang besar di atas tanah karena kemungkinan dibawahnya terdapat akar pohon
Tutupi bagian dasar api unggun dengan tanah atau pasir sebelum menyusun kayu atau ranting untuk api unggun
Sediakan air dan tanah secukupnya untuk memadamkan api unggun dan saat mematikannya pastikan api sudah benar-benar padam dengan menyiram air dan menutupnya menggunakan tanah atau pasir
Ketahuilah informasi mengenai keberadaan tim penolong di lokasi kegiatan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kebakaran atau cedera yang dialami peserta camping akibat api unggun
Penting untuk memperhatikan berbagai petunjuk maupun tahapan membuat api unggun dengan benar. Sebab salah satu elemen penting dalam kehidupan manusia tersebut memiliki 2 potensi sekaligus yaitu bisa menjadi teman–memiliki banyak manfaat, tetapi bisa juga menjadi musuh–membahayakan jika tidak dibuat dengan baik dan benar.
Comments