top of page

3 Teknik Pilihan Membuat Keramik Dengan Tanah Liat

Bicara tentang tanah liat berarti bicara tentang keramik karena keramik dihasilkan dari tanah liat. Di Indonesia keramik dikenal sejak zaman Neolithikum, diperkirakan rentang waktunya mulai dari 2500 SM–1000 SM. Peninggalan zaman ini diperkirakan banyak dipengaruhi oleh para imigran dari Asia Tenggara berupa: pengetahuan tentang kelautan, pertanian dan peternakan. Alat-alat berupa gerabah dan alat pembuat pakaian kulit kayu.

Kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman. Awalnya manusia membuat alat bantu untuk kebutuhan hidupnya, mulai dari membuat kapak dari batu. Seperti di Sumatra ditemukan pecahan-pecahan periuk belanga di Bukit Kulit Kerang.

Keramik berasal dari bahasa Yunani Keramos yang berarti periuk atau belanga yang terbuat dari tanah (Astuti, 1997 dalam Trisnawanti, 2008). Keramik adalah semua benda-benda yang terbuat dari tanah liat/lempung yang mengalami suatu proses pengerasan dengan pembakaran dengan suhu tinggi. Pengertian keramik yang lebih luas dan umum adalah “Bahan yang dibakar dengan suhu tinggi” termasuk didalamnya semen, gips, metal dan lainnya.

Sebelum diproses menjadi keramik, segi penting sifat bubuk mineralnya adalah ukuran partikel (yang mengganti sifat akhir) serta distribusi sifat partikel (mempengaruhi rapatan). Adapun sifat keramik antara lain:

  1. Tidak korosif

  2. Ringan

  3. Keras

  4. Stabil pada suhu tinggi.


Tanah liat, merupakan bahan alami yang digunakan untuk membuat kerajinan. Pada umumnya ialah kerajinan tembikar, gerabah, keramik, dan hiasan rumah lainnya yang memiliki fungsi dekoratif ataupun barang terapan. Akan tetapi, tanah liat kini tak hanya berfungsi sebatas itu saja. Tanah liat juga sebagai media untuk memacu keterampilan, koordinasi otak, motorik juga keseimbangan anak.

Memiliki karya yang cukup unik dan kreatif merupakan keinginan banyak orang. Apa lagi jika barang tersebut merupakan kerajinan tangan yang memiliki nilai seni yang tinggi. Untuk membuat salah satu kerajinan tangan kita bisa membuatnya dari tanah liat. Tanah liat memiliki tekstur yang lunak dan mudah dibentuk, sehingga cocok untuk dijadikan sebuah kerajinan tangan. Biasanya kerajinan tangan dari tanah liat memiliki estetika (keindahan) yang cukup unik. Berikut 3 Teknik pilihan membuat keramik dengan tanah liat adalah:

1.Teknik Pijit Tangan


Teknik ini merupakan teknik bagi pemula dalam membentuk sebuah benda keramik, contoh sederhana berupa mangkuk atau bentuk organis yang tak beraturan. Hasil jejak pijitan akan bisa ditampilkan dari tekanan ibu jari dan telunjuk tangan anda.

Fungsi pemijitan dengan jari adalah untuk mengarahkan bentuk pada benda yang akan dibuat, juga untuk meratakan ketebalan benda secara keseluruhan. Benda yang dihasilkan dari teknik pijit ini berupa bentuk-bentuk keramik yang berukuran relatif kecil sampai sedang. Teknik ini sangat menarik karena pembentukannya secara spontan dan akrab dengan media tanah liat.

2. Teknik Pilin (Coilling)


Teknik pilin (coillin) adalah cara membentuk tanah liat dengan cara membuat bentuk dasar berupa pilin atau seperti tali. Cara melakukan teknik ini adalah dengan mengambil segumpal tanah liat kemudian dibentuk pilinan dengan kedua telapak tangan. Ukuran dan panjang pilinan dibuat sesuai kebutuhan. Kemudian pilinan tanah liat disusun menjadi bentuk yang diinginkan. Setiap susunan diberi tambahan air agar tanah merekat dan menempel.

3. Teknik Putar


Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk- bentuk yang sama seperti gentong, guci dll.

Pada tahap mendesain dibutuhkan konsentrasi, kejelian, kesabaran, dan kreativitas yang tinggi untuk mengahasilkan karya yang bagus. Setelah tahap mendesain selesai selanjutnya adalah proses pengeringan dalam proses pengeringan dapat atau tanpa sinar matahari.

Setelah tanah liat menjadi keras dan benar-benar kering, kemudian tanah liat dikumpulkan dalam suatu tempat atau tungku pembakaran. Tanah liat tersebut kemudian dibakar selama beberapa jam hingga benar-benar keras. Proses ini dilakukan agar tanah liat benar-benar keras dan tidak mudah pecah.

Tahap Finishing yang dimaksud adalah proses akhir setelah proses pembakaran. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara misalnya memulas dengan cat warna atau melukis. Sehingga hasilnya pun terlihat sangat bagus dan indah.


hasil keramik citra alam

Pelatihan keramik memberi manfaat kepada anak sebagai Edukasi, dalam hal ini anak-anak belajar untuk berkreasi menuangkan ide dengan menghasilkan karya-karya tertentu dengan media tanah liat seperti membuat gajah, ikan kura-kura, vas bunga dan masih banyak kreasi lainnya. Dengan ikut serta dalam pelatihan keramik, diharapkan anak- anak dapat berelaksasi sejenak dari aktivitas sekolah sekaligus membangun kreativitas anak. Tidak ada salahnya jika mengajak anak-anak anda mengikuti kegiatan pelatihan membuat keramik. Pastinya membuat keramik tanah liat akan menggembirakan hati mereka sekaligus untuk berwisata edukasi.

Semoga 3 teknik pilihan membuat keramik dengan tanah liat dapat memudahkan anda dalam belajar berkreasi dengan tanah liat.

5.198 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page